Selamat pagi, siang, sore, malam tergantung kapan Anda membaca tulisan ini. 🙂
Ehmm, sudah lama saya tidak menulis sesuatu di blog ini. Ya, karena sejak diumumkan nya kondisi darurat Corona / Covid19, aktifitas saya jalan - jalan maupun outbound bersama Langlang Buana otomatis juga terhenti. Karena banyak yang men-schedule ulang kegiatan wisata maupun outbound setelah pertengahan Maret 2020. Jadi, saya terakhir melakukan kegiatan bersama team Langlang Buana Tour adalah pekan kedua bulan Maret kemarin. Outbound SD Sumber 4 Surakarta di Rivermoon dan piknik asyik ke Jogja SD Karangasem IV Surakarta adalah trip terakhir saya dan team Langlang Buana Tour sebelum heboh pandemi Corona. Untuk tulisan tentang trip terakhir kami, insyaaAllah saya tulis di lain waktu.
Ehmm, sudah lama saya tidak menulis sesuatu di blog ini. Ya, karena sejak diumumkan nya kondisi darurat Corona / Covid19, aktifitas saya jalan - jalan maupun outbound bersama Langlang Buana otomatis juga terhenti. Karena banyak yang men-schedule ulang kegiatan wisata maupun outbound setelah pertengahan Maret 2020. Jadi, saya terakhir melakukan kegiatan bersama team Langlang Buana Tour adalah pekan kedua bulan Maret kemarin. Outbound SD Sumber 4 Surakarta di Rivermoon dan piknik asyik ke Jogja SD Karangasem IV Surakarta adalah trip terakhir saya dan team Langlang Buana Tour sebelum heboh pandemi Corona. Untuk tulisan tentang trip terakhir kami, insyaaAllah saya tulis di lain waktu.
Status WA teman pelaku jasa Pariwisata, akhir Maret kemarin. |
Di sini, saya tidak akan membahas tentang Corona nya, karena memang bukan kapasitas saya. Yang akan saya tulis adalah dampak Corona bagi pelaku bisnis jasa, khususnya jasa pariwisata. Seperti kita ketahui, bahwa setelah diumumkan nya kondisi darurat Corona, pemerintah menghimbau untuk yang tidak berkepentingan untuk stay at home, yang bisa bekerja dari rumah dihimbau untuk WFH atau work from home, bahkan sekolah juga diliburkan sudah hampir 1 bulan.
Hampir semua lini usaha mengalami penurunan omset. Bahkan banyak usaha yang gulung tikar -seperti kita lihat di berita- dan terpaksa me-rumah-kan para pekerja nya. Tapi, yakinlah di balik setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. Apa saja kah dampak pandemi Corona bagi pelaku jasa pariwisata? Diantaranya adalah
- Crew bus pariwisata banyak yang menganggur.
- Crew biro wisata juga banyak yang menganggur.
- Banyak tempat wisata ditutup sehingga orang - orang yang bekerja di tempat wisata bisa jadi banyak yang tidak dapat bekerja lagi, diantaranya penjaga pos retribusi, tukang parkir, pedagang yang berjualan di area tempat wisata.
- Pusat oleh - oleh menjadi sepi.
- Omset biro wisata dan pengusaha bus pariwisata terjun bebas.
Pos Retribusi sebuah tempat wisata ditutup |
Mari kita berdo'a supaya pandemi Corona / Covid19 ini segera berlalu. Dan aktifitas kita bisa normal seperti sedia kala. Aamiin.
Untuk pembaca sekalian dan khusunya teman - teman pelaku jasa pariwisata bisa disimak beberapa video dari kang Dewa Eka Prayoga berikut ini sebagai motivasi bagi kita semua.
Strategi Branding Bisnis After Krisis
Scale Up Bisnis ala coach Fahmi
Baca Juga :
- 5 Tempat Wisata di Pangandaran
- Perjalanan ke Bali
- Jasa Instal Ulang PC/Laptop/Notebook/Netbook
- 7 Tempat Wisata di Solo yang Wajib Dikunjungi
- Umbul Sigedang Klaten, Umbul yang Pernah Didatangi Nadine Chandrawinata
- Outbound di Taman Kelinci bersama Langlang Buana